05 November 2016

Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah


Tata cara penyelenggaraan jenazah :

1. Memandikan 


a. Syarat jenazah yang dimandikan
1. Islam.
2. Didapati tubuhnya walaupun hanya sebagian.
3. Bukan karena mati syahid atau mati dalam peperangan membela agama islam.

b. Cara memandikan jenazah
1. Jenazah dibaringkan ditempat yang lebih tinggi, terhindar dari hujan, matahari dan tertutup ( tidak terlihat kecuali oleh orang yang memandikan dan makhramnya ).
2. Jenazah ditutupi kain agar auratnya tertutup.
3. Membersihkam kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah. Mengeluarkan kotoran bagian dalam perut dengan cara menekan bagian bawah perut dan mengangkat sedikit bagian kepala serta badan supaya kotoran yang mungkin ada di dalam perut dapat keluar.
4. Menyiram air keseluruh badan secara merata dari kepala sampai kaki, disunnahkan 3 kali atau lebih. Dengan mendahulukan anggota badan sebelah kanan, lalu sebelah kiri.
5. Setelah Semuanya bersih,  mewudhukan jenazah sebagaimana wudhu akan sholat.
6. Terakhir di sirami dengan larutan kapur barus dan harum-haruman.

c. Orang yang berhak memandikan jenazah.
1. Keluarga yang mengetahui tata cara dan mampu memandikan jenazah.
2. Berjenis kelamin sama yaitu jenazah laki dengan laki laki. Jenazah perempuan dengan perempuan, kecuali suami istri atau makhram jenazah.
3. Orang islam yang berakal sehat dan baligh.
4. Dapat menjaga rahasia jenazah.


2. Mengafani jenazah

a. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam mengafani jenazah.
1. Hukum dan syarat orang yang mengafani sama dengan memandikan jenazah.
2. Kain kafan diperoleh dengan cara halal, dari harta peninggalan jenazah, ahli waris, diambil dari baitul mal jika tersedia.
3. Kain kafan bersih, berwarna putih dan sederhana. ( tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah ).
4. Kain kafan minimal 1 lapis untuk menutupi seluruh tubuh bagi jenazah laki laki dibungkus 3 lapis tanpa di tambah sorban, sarung, kopiah. Jenazah perempuan 5 lapis termasuk baju bagian bawah dan jilbab.

b. Tata cara mengafani jenazah.
1. Hamparkan selembar kain kafan di atas tikar.
2. Rentangkan lima utas tali di atasnya.
3. Susun lapisan kain kanvan 3 lapis untuk laki laki dan 5 lapis untuk perempuan.
4. Diatas kain kafan ditaburi dengan kapur barus dan wangi wangian.
5. Jenazah diletakkan diatas kain kafan dengan menempelkan kapas secukupnya pada bagian lubang lubang yang ada pada tubuh.
6. Terakhir, tubuh jenazah dibungkus dengan kain kafan kemudian diikat dengan tali dibagian ujung kepala, dada, perut, lutut, dan ujung kaki.


3. Mensholatkan jenazah

a. Syarat syarat jenazah.
1. Islam, suci dari hadas besar dan kecil, menutup aurat, dan menghadap kiblat.
2. Jenazah di sholatkan setelah dimandikan dan dikafani.
3. Jenazah diletakkan ke arah kiblat, orang yang menyolatkan. Kecuali sholat di atas kubur, kecuali sholat gaib.

b. Rukun sholat jenazah.
1. Niat
2. Berdiri
3. Takbir 4 kali
4. Membaca surah al fatihah
5. membaca sholawat nabi
6. Mendoakan jenazah
7. Mendoakan keluarga yang ditinggalkan
8. Mengucapkan salam

c. Sunnah sholat jenazah.
1. Mengangkat tangan saat takbir.
2. Merendahkan suara bacaan.
3. Membaca ta'awuz.
4. Banyak jama'ahnya/makmum.
5. Memperbanyak sab ( 3 sab ).

d. Tata cara menyolatkan jenazah.
1. Jamaah berdiri dengan niat sholat jenazah.
2. Takbirratul ihram ( takbir pertama ). Membaca al fatihah
3. Takbir kedua, kemudian membaca sholawat nabi.
4. Takbir ketiga, mendoakan jenazah.
5. Takbir keempat, membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan.
6. Mengucapkan salam seperti sholat wajib.
7. Jika jenazah laki laki imam hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepala tetapi jika jenazah perempuan maka imam berdiri sejajar dengan bagian pinggul.


4. Menguburkan jenazah 


a. Waktu.
Menguburkan jenazah kapan saja, kecuali saat matahari terbit, matahari berada di tengah tengah, atau matahari tenggelam.

b. Kaifiat.
1. Memasukkan jenazah ke dalam kubur di mulai dari kepala dan dilakukan lewat arah kaki.
2 didalam liang lahat jenazah di letakkan dengan posisi miring, diatas lambung kanan bagian bawah menghadap kiblat atau dengan memakai ganjal dari rumah atau batu.
 

0 komentar:

Post a Comment